Freelance Jobs

Monday, February 8, 2010

Pengantar (bagian 3)

Sekembalinya ke Jepang, ia melanjutkan kehidupan lamanya mempelajari dan berlatih di dojo kecil yang ia bangun di salah satu bagian rumahnya. Di tahun terakhir ia tinggal di sana, seorang perwira Angkatan Laut dan pelatih kendo datang ke dojonya. Sang praktisi jujutsu berusaha menjelaskan teorinya tentang "Aiki" kepada sang praktisi kendo namun sepertinya tujuan sang praktisi kendo datang berkunjung ke sana semata-mata hanyalah bertarung. Pada akhirnya, Ueshiba setuju untuk mengadakan pertarungan. Sang perwira Angkatan Laut menerjang ke depan dengan pedang kayunya namun setiap tebasan dapat dihindarkan dengan mudah oleh Ueshiba. Akhirnya sang penantang terduduk tanpa sekalipun bisa menyentuh Ueshiba.
Setelah pertarungan itu Ueshiba keluar menuju taman dan pada saat ia berdiri di bawah pohon kesemek sambil membasuh peluh di wajahnya, tiba-tiba ia diliputi oleh perasaan yang belum pernah ia alami sebelumnya. Ia terpaku, tak sanggup berjalan bahkan duduk. Seakan-akan kakinya mengakar ke tanah sambil diliputi oleh rasa heran yang amat sangat. Ia menceritakan pengalaman tersebut seperti berikut:
Aku merasa alam semesta tiba-tiba merekah, dan cahaya keemasan keluar dari tanah di bawah kakiku, melingkupiku, dan mengubah tubuhku menjadi seakan terbuat dari emas.
Di saat yang bersamaan tubuh dan pikiranku terasa ringan. Aku dapat memahami arti kicauan burung, juga mengerti keinginan Tuhan, Sang Pencipta Alam Semesta ini. Di saat itu aku mengalami pencerahan: sumber dari budo adalah cinta Tuhan, cinta yang memberi perlindungan bagi seluruh mahluk. Air mata bahagia membasahi pipiku.
Sejak saat itu tumbuh perasaan bahwa seluruh bumi ini adalah rumahku, dan bulan serta bintang adalah bagian dari diriku. Aku terbebas dari segala keinginan, bukan hanya dari keinginan akan kedudukan, kemahsyuran, dan harta benda, tapi juga dari keinginan untuk menjadi kuat. Aku mengerti: Budo bukanlah mengenai menjatuhkan lawan dengan kekuatan kita, atau alat untuk membuat kerusakan di atas bumi ini. Budo sejati adalah menerima jiwa & semangat alam semesta, menjaga perdamaian di bumi, mengambil hasil, melindungi, dan memanfaatkan alam dengan sewajarnya. Aku mengerti: melatih jiwa budo berarti menerima cinta Tuhan, yang berarti mengambil hasil, melindungi, dan memanfaatkan alam dengan sewajarnya, dan menyatukannya dengan pikiran dan tubuh kita.

Pemikiran ini merevolusi hidupnya dan melahirkan Aikido.

No comments:

Post a Comment